Istri Bagaikan Emas

Itulah istri saya, Niken. Walaupun no body perfect, tapi dialah yang membuat saya bangga menjadi suaminya. Dia seorang dokter. Tapi 100% mau mendampingi anak2 dan menata rumah tangga dengan segenap hatinya. Jarang-jarang saya temui seorang ibu yang secara karir sangat bagus, tapi rela merendahkan dirinya untuk keluarga. Dialah yang mati-matian membawa anak2 saya ke sekolah minggu tiap minggu. Dia tidak membawa ke kebaktian orang dewasa karena ingin anak2nya bisa lebih mengerti firman Tuhan.

Selain itu dia selalu mengajarkan berdoa semenjak anak2 masih bayi. Sebelum makan, setelah makan, setelah belajar, setelah belajar, sebelum tidur, bangun tidur, bahkan sebelum berangkat sekolah. Anak-anak kami sekarang sudah terbiasa berdoa. Untuk yang paling besar sudah dapat berdoa sendiri bagi dia dan orang-orang sekelilingnya.

Istri sayapun meletakkan dasar-dasar nilai keluarga dan nilai sosial dengan ketat, walau anak2 kami adalah anak2 yang keras dalam pendirian dan masih sulit diatur. Bila ada sedikit melenceng, tidak ada toleransi.

Saya selalu bisa mengandalkan istri saya. Inilah yang membuat saya bangga kepadanya. Benarlah ungkapan istri bagaikan emas… saya sudah memilikinya! 😀

Jakarta, 25 September 2012

Leave a comment