Celah dapat digunakan orang untuk mengintip, membongkar atau merubuhkan. Walah celah itu kadang kecil, tapi sekecil apapun celah itu dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk ketidakbenaran.
Walaupun kita diciptakan sempurna oleh Pencipta kita, tapi karena kita punya kehendak bebas, maka timbullah banyak celah. Lalu bagaimana menutupi celah tersebut? Sederhana… hanya Tuhan, melalui darah Yesus yang tercurah di kayu salib yang dapat menutupi celah tersebut. Bukan kita dan usaha kita.