Apakah Saya Sombong?

Jawabannya Iya. Saya pikir sombong merupakan hal biasa. Apalagi saat ini. Sombong menjadi lifestyle seperti halnya memiliki iPad dan Blackberry. Kalau belum memiliki itu rasanya belum wah… Akhirnya saya sadari bahwa seluruh hidup saya adalah kesombongan. Beli motor tapi ngga dipakai… sombong. Beli mobil tapi belum bisa mengendarai… sombong. Beli a, b, c, d, e…. tapi hanya untuk update tren… ya sombong. Kenapa saya kategorikan ini adalah kesombongan?

Entahlah… itu hanya pandangan saya terhadap diri saya. Tidak lebih. Untuk itu… hari ini saya kembali berbicara dengan Tuhan soal ini.

“Tuhan… kadar sombong saya sudah berapa besar?”

Dia tersenyum. Tapi akhirnya sedih… karena tahu bahwa kadarnya tinggi dan mungkin tidak layak lagi menjadi bagian dalam kerajaan surga.

“Niel… apa yang mau saya katakan lagi? Kamu sudah tahu jawabannya. Kesombongan sudah menjadi habitmu.”

“Tuhan… kalau menjadi habit saya, saya harus bagaimana?”

“Hm… ” Lalu Dia pergi.

Duh… Tuhan. Apa yang harus saya lakukan?…

Leave a comment