Saya Munafik Tuhan

Saya berkata, kamu berdosa. Saya menyalahkan dia. Saya menghakimi dia. Saya mengata-ngatai dia. Saya menjadikannya sampah. Saya melihatnya tapi dalam hati dia tidak pernah kelihatan. Saya tersenyum palsu. Saya menghina. Saya tidak memaafkan. Saya mengabaikannya. Saya menyumpahinya. Saya melakukan dan saya senang. Saya tidak pernah lupa untuk merendahkan. Sinis… Kasar… Tidak peduli…

Itulah saya. Pribadi yang tidak pernah mau berubah. Kelihatan berubah, tapi tujuan tetap sama. Ah… Indahnya menjadi munafik. Saya bisa menjadi pribadi yang sudah terbiasa dengan kemunafikan. Saya melakukannya tapi saya menyatakan orang lain lah yang melakukannya.

Saya senang berkembang menjadi munafik karena ada kepuasan. Kepuasan menjadi pribadi yang berbeda. Munafik… mari terus menjadi bagian hidupku…

Jakarta 6 April 2011

Leave a comment