Labschool Rafael?

Rafael sudah ikut test di SMP Labschool. Ini adalah catatan bagaimana Rafael menjalani hidupnya. Kedua kakaknya gagal masuk Labschool, padahal secara akademis mereka mestinya mampu? Rafael? Dari catatan akademisnya jauh dari kakak2nya. Jadi mustahilah Rafael bisa masuk ke sekolah ini.

Apakah mencoba Rafael ikut test di Labschool percuma? Tidak. Karena inilah yang akan membentuk Rafael untuk menjadi pribadi yang tangguh nantinya. Merasakan kegagalan, merasakan sukses dan merasakan suka dan duka.

Kami hanya menyertainya di dalam fase2 kehidupannya. Karena kami tahu Rafael adalah kekasih Tuhan Yesus yang punya kasih dan punya hati yang mau hidup benar. Kami serahkan Rafael kedalam tanganMu Tuhan untuk tahapan selanjutnya.

Amin, 12 Feb 2024

2024 Tahun Kebebasan

Ada hal yang menarik di akhir tahun 2023 dan diawal tahun 2024. Diawali dengan akhir tahun di katedral Bandung. Salah satu tulisan dinding yang menarik adalah perkataan Tuhan Yesus “… marilah yang letih lesu dan berbeban berat …” Tahun2 sebelum 2024 memang amat sangat meletihkan. Seperti perjalanan bangsa Israel ke tanah perjanjian, muter2 tidak menentu. Tapi inilah masa penempaan karakter dan kerendahan hati. Masih bersisa tanggungjawab yang mesti dibayarkan. 110jt ke teman, 130jt ke investor dan 50jt pajak. Tanggungjawab lainnya adalah kendaraan roda 4 dan rumah. Hal basic yang sudah pernah punya tapi dilewatkan dengan sia-sia.

Melewati tahun 2023 walau dengan tanggungjawab tersebut, dilewati dengan syukur. Tatapan kedepan dan pengharapan tahun 2024 harus dijalani dengan penuh sukacita dan bersyukur setiap hari. Saya tidak meminta Tuhan Yesus untuk “membayar” apa yang menjadi kewajiban saya. Tapi sayalah yang harus tahu diri ikut arahan Tuhan Yesus bagaimana hidup benar.

Tanggungjawab tahun 2024 ini besar. Ada project besar di Kalimantan dan Sulawesi. Ada juga pengembangan produk Agcitya dan operasional full. Lalu Ing Pawon yang mulai bertransformasi menjadi perusahaan akuntabel dan tidak lupa Panelo yang akan mendapatkan banyak berkat proyek2 besar tahun 2024 ini.

Kalau saya hidup benar… Saya berani punya target besar untuk semuanya seperti diatas itu. Apalah artinya 100M pendapatan, tapi tidak disertai perubahan hidup yang benar. Saya mau mentargetkan diri saya hidup benar dan mendengar arahab suara Tuhan di tahun 2024. Pasti banyak cobaan. Tapi tidak ada yang mustahil.

Tuhan Yesus… 100M? Hehehehe

After 3 Years

Setelah badai selama 3 tahun akhirnya bisa sedikit reda. Mulai dari kehilangan orang yang dikasi, kakak, mertua dan sahabat, sampai nyaris kehilangan kepercayaan dengan partner bisnis. Tapi semuanya bisa dilewati.

Saat inipun masih ada badai yang harus dilalui. Tidak terasa 3 tahun hidup benar2 dari iman, sehingga melupakan yang namanya hutang, semua tercukupi dengan baik. Bisnis personal dan keluargapun aman-aman saja. Ceritanya lain setelah pemugaran rumah. Mulai lagi bermitra dengan pegadaian dan bermain dengan pay later.

Untuk kali ini mesti hati-hati sekali. Karena setiap keputusan bisa berdampak fatal. Mesti lebih cepat berfikir daripada berkata2.

Semoga iman yang sama ketika menembus badai 2020-2023 masih tetap kuat di 2024. Karena tahun 2024 akan banyak tantangan dari bisnis yang berkembang pesat dan anak2 yang sudah mulai besar.

Ini adalah catatan yang nantinya akan dilihat. Tuhan Yesus berkati dan selamat Natal 2023. Mari songsong 2024 dengan optimis.

Hadiah Ultah Terbaik 2020

Siapa sangka di ulangtahun tahun 2020 mendapatkan kabar kalau ada covid 19. Ini cukup bikin shock, karena otomatis harus isolasi mandiri di Amurang sampai akhir tahun. Khawatir pasti lah… tapi sudah mulai saya serahkah ke dalam Tuhan Yesus untuk menjaga saya selama 14 hari kedepan.

Ya Tuhan Yesus… Thank you. Apa yg Tuhan mau perbuat untuk saya, saya terima.

Amin….

19-12-2020

Ketika Tuhan Yesus Memberi…

Inilah kali kesekian saya melihat bahwa Tuhan Yesus bekerja dengan caranya yang ajaib. Tetapi hari ini dalam tingkatan yang berbeda. Teringat 4 tahun lalu peristiwa Rafael pulang sendiri dari TKnya ke rumah. Tuhan menjaga dia sampai di rumah. Seorang diri berjalan kaki melewati tempat2 keramaian dan tanpa ada yg mengantar. Tapi Tuhan mengantarkan dengan selamat. Puji Tuhan!

Hari ini kami akan menjadi saksi kembali. Ketika Tuhan sampai detik ini belum menjawab kemanakah Fia akan sekolah di negeri. Apakah SMP 49 atau SMP 20? Dalam doa kami beberapa bulan kebelakang, saya selalu berdoa untuk Fia sekolah di SMP 49. Karena itulah yang memang Fia sudah usahakan untuk bekerja keras belajar beberapa tahun kebelakang.

Tapi saya selalu bicara kepadaNya… Apa yang Tuhan minta, kami akan ikuti. Tidak ada keraguan. Dan… inilah jawabanNya. Menunggu dengan setia apa yang menjadi jawaban Tuhan.

Kami serahkan ke dalam tanganMu Tuhan Yesus.

Amin

Kenyataan Doa Yabes?

Inilah masa terberat seluruh bangsa. Tdnya wabah/pandemi covid 19 ini sama sekali tidak terbayang seperti sekarang ini. Tapi ini masuk 2 bulan masa pembatasan berskala besar. Masih terus naik yang terinfeksi.

Dan saat2 inilah sayapun kembali galau. Saya kuatir soal bisnis dan pendidikan anak2. Saya kuatir soal penularannya. Saya kuatir soal banyak yang terdampak secara ekonomi. Makin lama makin dekat dengan diri saya.

But… still now I’m fine. Tuhan Yesus still smile at our family.

“Daniel… kenapa kamu khawatir, sahabat?”

“Saya menangis, Tuhanku Yesus. Saya kuatir dan resah melihat kondisi saat ini. Saya sudah berdoa setiap malam mohon pengampunan dan pengasihanMu”

“Apa yang kamu lihat setelah doamu?”

“Masih sama, sahabat… bahkan malah lebih buruk dari perkiraan saya. Penderita sakit makin meningkat, orang2 banyak yang tidak peduli, pemerintahan negara tidak tegas… saya kecewa berat!”

“Hm… itu jauh sahabat. Yang dekat dulu. Bagaimana engkau dan keluargamu? Bagaimana keluarga kakak2 dan orang tuamu? Bagaimana lingkungan rt, rw, keluarahanmu? Bagaimana teman2 lingkar dekatmu? bagaimana bisnis kamu? bagaimana bisnis di tempat kamu kerja?”

Saya terdiam dan menangis… Ya Sahabatku… Engkau benar… Engkau genapi firmanmu seperti doa Yabes :

“Dan kiranya tangan-mu menyertai aku
Dan melindungi aku
Dari pada malapetaka
Sehingga kesakitan tidak menimpa aku
Tuhan mendengarkan
Dan menjawab doaku”

Saya Pasti Bisa

Tahun 2020 ini tidak dimulai dengan baik. Rencana 2019 yang manis tidak diakhiri dengan manis, malah masih menyisakan hal-hal buruk. Tapi 2020 mesti baik. Saya Pasti Bisa… itulah iman saya.
Kelihatannya iman Saya Pasti Bisa ini menghadapi challange yang berat. Diawali dengan tidak sesuainya akhir dr pekerjaan tahun 2019, diikuti dengan patah tangan kanan dan sekarang sedang dilanda Covid19. Awalnya pasti gamang. Bagaimana iman saya bergerak apabila tembok didepan tebal dan sulit untuk dipindahkan.
Tapi kembali lagi setiap pagi mesti didengungkan, dilafalkan, dan diimani Saya Pasti Bisa! Saya pasti bisa membesarkan Ing Pawon, saya pasti bisa membesarkan Agcitya, saya pasti bisa membantu orang banyak, saya pasti bisa keluar dari dosa2 lama saya, saya pasti bisa bereskan masalah bisnis 2019, saya pasti bisa keluar dari kondisi sulit dimasa covid19 ini dan saya pasti bisa bawa perubahan di keluarga saya.
Tapi yang paling penting Saya Pasti Bisa Ikuti Apa yang Yuhan Mau Untuk Saya Jalani… bukan kehendak saya, tapi kehendak Roh Kudus saja.

Amin

Selalu Dejavu

Dosa selalu menarik. Dosa meningkatkan adrenalin yang kadang meningkatkan kreativitas. Pun endorphin yang kadang meninabobokan. Dosa itu silent killer juga seperti penyakit kanker yang diam2 menyerang tanpa adanya tanda2. Tau2 sudah stadium akut dan tidak bisa disembuhkan.

Dosa juga selalu menimbulkan efek dejavu. Selalu terulang dan terjadi lagi di tempat yang sama dan hal yang sama. Dan akhirnya dosa itu memenjarakan kita.

John Key dalam kesaksiannya di penjara, dia mendapatkan Alkitab dan mendapatkan juga pencerahan dari Alkitab. Kesunyian penjara dan jauh dari hiruk pikuk duniawi membawanya kedalam pemahaman baru. Allah hadir dan Allah mengubahkan.

Apakah John Key bisa tiba2 berubah? Mustahil. Perlu proses dan kesetiaan untuk mau berubah. Pilihannya sederhana kalau sudah jauh dan terpenjara. Mati bunuh diri atau mendengarkan arahanNya, dia memilih yang kedua.

Saya harus bisa mengasingkan diri saya dan memisahkan diri saya dengan dunia! Dunia yang bising ini tidak memekakan telinga dan mata hati saya. Inilah doa saya : “asingkanlah diri saya menjauh dari dunia ini Tuhan, agar selalu mendapat pencerahan dan selalu bisa mendahulakan Engkau… Cari dahulu kerajaan Tuhan dan kebenarannya maka semuanya akan diberikannya kepadamu”

Sunyi… senyap… selamat datang ya Roh Kudus

Malam Tobat

Hari ini banyak hal yg cukup mengguncang. Tidak terasa sudah beberapa lama tidak isi blog ini. Lebih banyak sibuk mengurusi hal2 duniawi dibandingkan rohani. Sudah lama juga tidak baca alkitab.

Dan Tuhan tunjukkan hal lain malam ini. Jam 12 malam Tuhan tunjukkan video John Kei. Dari dialah akhirnya saya berbalik lagi. Saya diingatkan tentang tujuan hidup.

Carilah Tuhan serta kebenarannya, maka semuanya ditambahkannya kepadamu.

Ayat ini sudah lama sekali tidak terngiang, dan malam ini Tuhan bicara soal ini lagi! Terima kasih Tuhan dan terima kasih karena kau sudah ubah John Kei yang menginspirasi saya untuk melayani Engkau lagi… dan jangan sampai terlambat. Karena kita tidak pernah tahu waktunya Tuhan!

Balada Berkat

Siapa menyangka harapan hidup penderita Thalasemia bisa lebih dari 30 tahun? Tetapi siapa sangka ketika “berkat” ini didapatkan, yang mendapatkan “berkat” tidak siap?

Diceritakan suami, office boy di tempatnya punya istri yang menderita Thalasemia. Walhasil sejak menikah sampai sekarang (lebih 10 tahun menikah), ketergantungan terhadap transfusi darah menjadi bagian dari hidupnya. Inilah berkatNnya… dia masih hidup lebih dari 30 tahun dan sekarang tengah menunaikan ibadah umrah. Saya pernah bertemu dengan istrinya 2 tahun lalu saat datang ke rumah dan banyak bercerita soal anak dan keluarganya. Saya pikir orang ini orang hebat… dalam kondisinya yang terbatas, dia masih bisa berkeluarga secara normal.

Tapi apakah yang mendapat berkah ini siap? Sayangnya berkebalikan. Kehidupan sang istri berbalik 180 derajat karena komunitas Thalasemia melihatnya sebagai suatu role model keberhasilan. Dia diberi pekerjaan, diberi fasilitas dan mempunyai teman2 dari komunitas yang melebihi strata-nya. Belum lagi diapun mempunyai saudara yang secara materi lebih dari suaminya.

Akhirnya kesibukan sang istri melebihi kesibukan suaminya yang office boy, pun penghasilannya. Impactnya ke anak2 mereka, keduanya wanita. Dari mulai 3 tahun lalu mereka dimanjakan dengan materi (padahal bapaknya hanya seorang OB). Anak mereka yg tertua dibelikan HP IPhone (suami gw aja ga pake IPhone hahahaha), yang kata Bapaknya kalau ngga dibelikan IPhone mogok sekolah. Pun anak yang paling kecil. Mau tidak mau setelah dibelikan gadgetnya internetnyapun disediakan. Anak2nya terbiasa dengan sosmed, youtube dan kawan2. Kenalan sana sini tanpa menyaringnya. Liat konten beragam tanpa ada yang menjelaskan.

Nyaris tanpa pengawasan dan tanpa interaksi dengan orang tuanya yg sibuk dalam 3 tahun menuai hasilnya. Hari ini anaknya yang tertua sudah 2 hari meninggalkan rumah. Sedih dan terpukul orang tuanya…

Cerita tragis ini jadi pembelajaran bagi kami, orang tua, bagaimana respon kami terhadap berkat. Jangan sampai kami lupa bahwa berkat itu harus menjadikan kami mawas diri, bukan kebalikannya. Semoga OB suami saya bisa menyelamatkan keluarganya, kami mendoakannya…